Lembaga otoritas keamanan nasional (NSA) Amerika Serikat
melakukan pemantauan aktivitas dan data pelanggan internet. Dan telah
disepakati untuk melakukan transparansi atas tindakan tersebut. Dari kesepakatan
tersebut, perusahaan online mengumumkan secara bergantian data-data yang telah
mereka bongkar, salah satunya adalah jejaring sosial Facebook. Hal ini
dilakukan untuk alasan keamanan.
Dan Facebook mengaku pada 6 bulan ini ada sekitar 9
ribu sampai 10 ribu permintaan data pengguna dari berbagai badan pemerintah
Amerika Serikat. Dan badan pemerintah dapat mengakses sedikitnya 18 ribu sampai
19 ribu akun pengguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar